Nataconnexindo.com, Tangerang - Hampir seluruh aktivitas sehari-hari dan perangkat membutuhkan listrik. Telepon seluler, mesin ATM, komputer/laptop, televisi, kulkas, pendingin ruangan, dan sebagainya menggunakan listrik sebagai nyawa.
4 Agustus kemarin, terjadi pemadaman listrik besar-besaran (blackout) di sejumlah wilayah Pulau Jawa. Pemadaman terjadi pada pukul 11.58 WIB. Tidak disangka pemadaman tersebut mengakibatkan listrik di Jabodetabek, dan sebagaian Jawa Barat dan Jawa Tengah padam. Mati listrik masal ini mengakibatkan KRL, Lampu Merah, MRT, hingga provider HP terganggu.
Di lini masa twitter respon yang disampaikan netizen disampaikan melalui cuitan di social media dengan tagar #matilampu yang sempat bertengger di trending topic Twitter dunia. Selain itu tagar #matilistrik, #terimakasihpln dan #PLNDown juga ikut menjadi trending. Sampai pukul 22.00 WIB 4 Agustus, ada sebanyak 63.500 lebih cuitan yang dibuat oleh netizen. Banyak yang mengeluh tentang pemadaman tersebut dan ada juga yang membuat lelucon tentang peristiwa tersebut. Berikut beberapa cuitan netizen yang membuat tagar ini tranding.
"Pas lampu nyala tiba-tiba admin @pln_123 ngetweet: SAYA KEMBALI #matilampu," canda @rustijono.
"Jabodetabek plus Bandung #matilampu berjamaah, auto nangis," komentar @cutebaby26.
"Payah @pln_123, gua lagi acara nikahan malah dikerjain #matilampu, posisi Cijantung Cijantung, Jakarta Timur..Hadeeeh," balas @menmog1.
“9 Jam, no gadget, no listrik, no signal, akhirnya bisa makan malem kumpul bareng keluarga, sambil kongkow ber jam jam, sampe baru nyadar kalo belom pada mandi semua :’) Terimakasih PLN, #matilampu,” komentar @Meganbiev.
Itulah tadi beragam curhatan netizen karena Jakarta mati listrik sehingga hashtag #Matilampu trending di Twitter.
Blackout yang terjadi pada sabtu kemarin ini mengakibatkan tidak berfungsinya lampu lalu lintas yang menyebabkan kemacetan panjang karena kendaraan dari berbagai arah berebut jalan untuk lebih maju dahulu. Tidak hanya jalanan, pusat perbelanjaan pun ikut terkena dampaknya. Pemadaman listrik ini terjadi karena ada gangguan di Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di Transmisi Ungaran-Pemalang. Adanya gangguan yang terjadi pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 KV mengakibatkan transfer energy dari timur ke barat mengalami kegagalan dan diikuti trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa.
Sebelumnya blackout ini pernah terjadi 22 tahun yang lalu, tepatnya Minggu, 13 April 1997. Akan tetapi, pada tahun 1997 kebutuhan masyarakat akan listrik belum lah sekompleks sekarang dimana orang-orang mudah kelimpungan ketika kehabisan daya ponsel atau gadgetnya. Blackout ini terjadi akibat adanya trip atau gangguan sistem pada saluran tegangan ekstra tinggi berdaya 500 kV di PLTU Suralaya yang menyebabkan pasokan listrik sebesar 1.250 MW atau sekitar 25 persen pemasok listrik Jawa-Bali, mandeg. Meskipun melanda sebagian besar Jawa – Bali, mati listrik tidak terjadi di beberapa wilayah Jakarta, Bogor, Cirebon, dan Jawa Tengah yang mendapat pasokan listrik dari pembangkit listrik yang tidak terkena trip. (ECA)