Nataconnexindo.com – Tangerang, Pandemi COVID-19 telah menyerang hampir 119 Negara di seluruh dunia.
Seluruh kegiatan offline menjadi terhambat karena keharusan physical
distancing untuk mengurangi angka penyebaran virus corona. Hal
ini juga telah menyebabkan disrupsi besar bagi tren bisnis dan prioritas
konsumen. Perubahan tren tersebut tentu membawa perubahan pada seluruh wajah marketing.
Baca juga: Mengenal Fitur Baru Facebook ‘Quiet
Mode’ dan Fungsinya
Sebagai salah satu bagian dari marketing, copywriting
memegang peran kunci dalam bagaimana Anda menyampaikan pesan tentang produk
Anda kepada calon konsumen. Untuk dapat beradaptasi pada
perubahan-perubahan yang terjadi akibat COVID-19, Anda harus mengubah copywiriting
untuk menghasilkan komunikasi yang baik dan positif. Oleh karena itu, ada
beberapa hal yang Anda perhatikan dalam mengubah copywriting produk
Anda. Mari kita mulai dari yang terpenting.
Jadilah Lebih Sensitif
COVID-19 telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan
individu dalam skala global. Anda tidak ingin costumer Anda menganggap
bahwa bisnis yang Anda jalankan tidak peka terhadap permasalahan yang
ditimbulkan COVID-19 bagi mereka. Oleh karena itu, Anda harus membuat
pesan-pesan yang lebih sensitif terhadap perubahan dan permasalahan yang
diakibatkan oleh COVID-19 ini. Dalam membuat copywriting sebuah brand
di media sosial memang terbukti menguntungkan untuk mempertahankan gaya bahasa conversasional,
namun dalam kondisi seperti sekarang lebih baik Anda meninggalkan gaya catchy
dan conversational untuk lebih menggunakan gaya bahasa formal dan
serius. Gunakan nada-nada positif, optimis, dan inspirasional dalam menggubah copywriting
produk Anda.
Menjadi serius tidak berarti menjadi muram
Dengan menggunakan gaya bahasa formal dan
serius tidak berarti membuat pesan copywriting Anda menjadi lebih muram.
Anda dapat memberikan penekanan pada aspek-aspek positif untuk memberikan semangat
kepada para klien Anda dengan pesan formal yang membangun.
Buat daftar kata-kata negatif yang harus Anda
hindari
Kondisi di tengah COVID-19 tentu membawa
masalah pada sebagian besar klien Anda. Untuk itu, buatlah daftar kata-kata
yang mungkin akan menyinggung, agar Anda tidak menggunakannya. Jauhilah kata-kata negatif yang bersinggungan dengan virus corona,
agar klien Anda tidak merasa tersinggung atau teringat akan pandemik tersebut.
Ambil posisi netral atau posisikan diri Anda
sebagai pendukung
Situasi pandemi COVID-19 membuat banyak bisnis
terpaksa berhenti, namun jika Anda memiliki bisnis yang tetap berjalan di tengah kondisi pandemi ini Anda harus memposisikan diri bukan
hanya untuk meningkatkan penjualan, namun juga
memberikan support.
Sebagai contoh, jika Anda memiliki jasa pengiriman barang maka jangan gunakan
kalimat “Ambil Kesempatan Langka ini untuk mengirim barang Anda” di
tengah pandemi virus corona, lebih baik gunakan kalimat “Kami selalu siap
Membantu Anda untuk Tetap Aman di Rumah” atau “Percayakan Pengiriman kepada
Kami agar Anda Tetap Sehat di Rumah”
Prioritaskan kontribusi bukan konversi
Membuat pesan-pesan suportif akan memberikan
kesan bahwa bisnis Anda turut berkontribusi mengatasai permasalahan yang
ditimbulkan oleh COVID-19, sehingga prioritas copywriting Anda harus
diubah menjadi memberikan kontribusi terhadap penanganan COVID-19.
Pastikan pesan Anda didukung oleh data yang
akurat
Memberikan kontribusi melalui copywriting
berarti mengambil peran untuk menyampaikan pesan-pesan dan informasi yang dapat
membantu audiens Anda, dalam menghadapi situasi yang serba tidak
pasti seperti sekarang ini. Dengan memastikan bahwa pesan-pesan Anda akurat dan
terpercaya maka Anda juga sedang membangun loyalitas dan kepercayaan audien kepada
bisnis Anda. Oleh karena itu, gunakan sumber-sumber terpercaya dalam membuat
sebuah copywriting bagi bisnis Anda.
Menggunakan Tata Bahasa yang Sesuai EYD
Dalam kondisi normal, menggunakan bahasa
konversasional sehari-hari mungkin efektif untuk menarik minat audien Anda,
namun ketika Anda berusaha menyampaikan informasi tentang COVID-19 penggunaan
bahasa yang tidak sesuai EYD akan menurunkan kredibilitas pesan Anda. Jadi
gunakanlah tata bahasa yang sesuai EYD.
Modifikasi penawaran Anda
Langkah terakhir yang harus dipastikan adalah
bahasa yang digunakan pada call to action. Saatnya anda memodifikasi call
to action di tengah pandemi COVID-19. Hindari call to action dengan
penekanan pada urgensi seperti “grab your spot before it’s too late”
atau “don’t miss out this opprtunity” karena tersebut akan memberikan
kesan bahwa Anda tidak sensitif terhadap kesulitan yang ditimbulkan oleh
COVID-19. Untuk itu, gunakan kalimat call to action yang menekankan pada
keselamatan audien di tengah COVID-19, sebagai contoh Anda dapat menggunakan call
to action “get this while staying at home” (ADR).