Nataconnexindo.com, Tangerang – Saat ini generasi Milenial telah menjadi pasar properti utama. Pasalnya, generasi ini telah jadi generasi angkatan kerja produktif terbesar saat ini. Dengan jumlah 69.38 juta atau 25,87%, generasi milenial merupakan penduduk Indonesia terbesar yang berada di usia produktif.
Generasi Milenial lahir pada tahun 1981-1996, saat ini generasi milenial berada pada rentang usia 25 hingga 40 tahun. Rentang usia ini adalah rentang usia yang sangat ideal untuk membeli properti. Maka tidak mengherankan bahwa pasar properti Indonesia saat ini dikuasai oleh milenial.
Dari fakta-fakta tersebut, Pengembang Properti yang ingin memasarkan propertinya harus menyesuaikan strategi promosi dengan karakteristik generasi milenial. Seperti setiap generasi, milenial memiliki karakteristik khusus yang khas ada pada generasi ini. Salah satu karakteristik utama generasi milenial adalah kepercayaan diri yang tinggi sehingga senang untuk melakukan berbagai hal sendiri.
Selain itu, generasi milenial juga dikenal sebagai generasi yang memiliki pikiran terbuka, mudah bosan, mudah beradaptasi, melek teknologi, dan lebih individualistis dibandingkan dengan generasi di atasnya. Oleh karena itu, Pengembang Properti harus mempersiapkan strategi marketing untuk menjangkau generasi ini.
Nah, strategi apa yang harus digunakan oleh pengembang properti untuk menjangkau audiens generasi milenial? Simak selengkapnya di sini.
Orientasi Digital Marketing
Salah satu ciri yang paling menonjol dari generasi milenial adalah mereka sangat akrab dengan teknologi Internet. Hal ini tidak aneh karena milenial yang cenderung serba praktis dan simpel sudah sangat tech minded sehingga konsep online yang saat ini banyak ditawarkan cukup sukses merangsang kalangan ini untuk lebih aware dengan kebutuhan huniannya ketimbang memenuhi lifestyle yang cenderung boros.
Oleh karena itu, Pengembang Properti yang ingin menjangkau audiens milenial harus merubah orientasi marketing menjadi digital marketing. Milenial yang dikenal sebagai generasi yang candu pada teknologi internet akan lebih mudah didekati melalui strategi digital marketing. Strategi yang melibatkan penggunaan teknologi Internet tersebut tentu akan lebih relevan kepada target audiens milenial.
Pengembang Properti Wajib Hadir di Media Sosial
Sebagai generasi yang kecanduan Internet, milenial menghabiskan banyak waktu berselancar di Internet terutama media sosial. Dari total populasi Indonesia sebanyak 274,9 juta jiwa, pengguna aktif media sosialnya mencapai 170 juta. Artinya, jumlah pengguna media sosial di Indonesia setara dengan 61,8 persen dari total populasi pada Januari 2021. Angka ini juga meningkat 10 juta, atau sekitar 6,3 persen dibandingkan tahun lalu.
Dari jumlah tersebut, milenial menempati porsi terbesar sebagai pengguna media sosial. Oleh karena itu, Pengembang Properti wajib hadir di media sosial untuk memberikan berbagai informasi mengenai proyek-proyek properti yang dipasarkan. Dengan membangun kehadiran di media sosial, maka kesadaran merek generasi milenial akan terbangun sehingga pengembang properti akan lebih mudah menjual produknya.
Milenial Menjadikan Internet sebagai Referensi
Perilaku milenial selanjutnya yang membedakan generasi ini dengan generasi sebelumnya adalah cara mereka menemukan informasi. Internet menjadi salah satu sumber referensi yang dipercayai oleh generasi milenial. Oleh karena itu, Pengembang Properti wajib menghadirkan informasi mengenai proyek properti melalui berbagai artikel dan blog di Internet.
Tidak hanya menghadirkan informasi melalui artikel dan blog saja, Pengembang Properti juga harus mengelola website dan mengoptimasinya melalui Search Engine Optimization (SEO). Hal ini akan menjamin kemudahan informasi dicari karena SEO akan meningkatkan visibilitas konten saat dicari di mesin pencari.
Influencer Memberikan Pengaruh Signifikan
Tidak hanya informasi yang beredar di Internet yang mempengaruhi keputusan generasi milenial, influencer pun memiliki pengaruh yang cukup signifikan. Influencer adalah seorang yang dinilai memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain karena kapasitas yang dimilikinya. Kapasitas yang dimaksud dapat berupa otoritas, pengetahuan, posisi, atau hubungan dengan audiens. Biasanya, influencer ini memiliki akun media sosial dengan jumlah follower yang besar.
Oleh karena itu, memanfaatkan seorang influencer atau lebih dikenal dengan “Influencer Marketing” juga menjadi salah satu strategi pemasaran yang efektif untuk menjangkau milenial. Seorang influencer adalah mereka yang memiliki banyak follower dan dipercaya oleh follower mereka. Sehingga produk atau jasa yang mereka gunakan bisa mempengaruhi para follower untuk mencoba dan membeli produk tersebut.
Dengan menggunakan beberapa strategi di atas, Pengembang Properti dapat menjangkau dengan mudah audiens milenial yang menjadi pasar utama property saat ini. Hal ini menunjukan bahwa Digital Marketing menjadi salah satu strategi utama yang harus dimanfaatkan Pengembang Properti. (ADR)