Nataconnexindo.com,
Tangerang – Pembelian
rumah adalah salah satu keputusan finansial yang sangat besar bagi setiap keluarga
karena rumah akan menjadi tempat tumbuh keluarga dan membesarkan anak-anak.
Oleh karena itu, kebanyakan orang akan menjadi sangat pemilih jika sudah
berurusan dengan pembelian rumah pertama mereka.
National
Association of Realtors Research Group merilis data penting mengenai demografi pembeli rumah
pertama. Data yang dirilis menunjukan demografi pembeli rumah pertama secara
umum.
Dalam
laporannya tersebut, pembeli rumah pertama didominasi oleh pembeli berusia 29 hingga 38 tahun
dengan komposisi 26% dari keseluruhan demografi pembeli rumah pertama. Generasi
ini merupakan generasi Millennial dengan status menikah dan menjadi keluarga
muda. Sementara untuk demografi usia pembeli rumah pertama paling rendah adalah
mereka yang berusia 21 hingga 28 tahun dengan komposisi 11% dan 64 hingga 72
tahun dengan komposisi 11%.
baca juga: Percepatan Digitalisasi Ekonomi Pasca Pandemi
Ada hal
menarik dari lanskap demografi tersebut. Generasi millennial yang dipandang
sebagai pembeli rumah pertama terbesar ternyata tidak tergambar pada rentang
usia 21 hingga 28 tahun yang justru menjadi golongan yang paling sedikit
membeli rumah. Hal ini tentu berkaitan dengan variabel lain yaitu rentang pendapatan.
Studi yang
sama pun menunjukan hal demikian dengan memperlihatkan demografi pembeli rumah
pertama berdasarkan demografi rentang penghasilan. Dalam studi tersebut
diperlihatkan bahwa mereka yang memiliki penghasilan lebih dari Rp 200 juta
pertahun dengan komposisi 15%.
Tentu
penghasilan pertahun tersebut berada di atas rata-rata penghasilan masyarakat
yang berarti minat pembelian rumah pertama akan sangat bergantung pada tingkat
ekonomi individu yang bersangkutan.
Menariknya,
menurut studi tersebut penduduk yang memiliki penghasilan demikian berada pada
kisaran usia 28 tahun hingga 53 tahun. Hal ini juga dibuktikan dengan tingginya
tingkat pembelian rumah pertama bagi penduduk yang berusia 29 tahun hingga 53
tahun dengan komposisi hingga 46%.
Aktivitas
Online Pembeli Rumah Pertama
Selama masa
pandemi COVID-19 ini, tentu aktivitas fisik di luar rumah menjadi sangat terbatas. Mayoritas
aktivitas ekonomi kini beralih ke digital. Hal ini juga tercermin dari
tingginya traffic atau lalu lintas pengguna Internet di Indonesia.
Menurut data menkominfo, aktivitas rata-rata pengguna Internert selama
pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) naik sebesar 10%. Namun
menurut data yang dirilis oleh indiHome dan Biznet kenaikan yang terjadi bahkan
menyentuh angka 40%.
Apa hal yang
dapat dipelajari dari fakta tersebut adalah bahwa mayoritas penduduk Indonesia
telah beralih dan merasakan kemudahan digital. Facebook sendiri sebagai
platform media sosial terbesar merilis data pengguna Internet berdasarkan usia.
Menurut data tersebut pengguna paling aktif di Facebook selama 2020 ini berada
pada rentang usia 18 hingga 29 tahun dengan kompisisi 88% dan 30 hingga 49
tahun dengan komposisi 82%.
Untuk itu,
pengembang properti yang bermaksud untuk menyentuh demografi penduduk ini harus
melakukannya secara digital.
Urgensi
Digital Marketing
Data-data
yang telah dirilis tersebut menunjukan bahwa demografi terbesar pembeli rumah
pertama dan mereka yang paling aktif secara digital adalah kurang lebih sama.
Apalagi ditambah dengan keterbatasan interaksi fisik yang diakibatkan oleh
Pandemi, mempercepat peralihan aktivitas ekonomi dari cara konvensional ke cara
digital.
Ditengah
perubahan tersebut, pengembang properti harus mampu beradaptasi dengan cepat
untuk meraih para pembeli rumah pertama dan calon konsumen paling potensial
ini. Salah satu cara yang mampu memberikan dampak segera dalam meraih kelompok
konsumen ini adalah dengan digital marketing.
Kehadiran
pengembang properti dan produk mereka secara digital akan mempermudah calon
konsumen potensial untuk berinteraksi dengan pengembang properti secara
langsung. Hal ini akan memberikan pengembang kesempatan memberikan informasi
dan edukasi yang pada akhirnya ditujukan untuk meyakinkan calon konsumen membeli produk
properti mereka. Jika pengembang tidak pernah hadir secara digital sementara
calon konsumen mereka merupakan kelompok aktif secara digital, maka bagaimana
pengembang properti dapat berinteraksi dengan baik dengan calon pembeli
potensial ini? (ADR).