WeChat Pay dan AliPay Ramaikan Kontestasi Pasar Dompet Digital Indonesia
Nataconnexindo - Tangerang, Setelah menyaksikan menjamurnya penyedia jasa cashless transaction, atau dompet digital sepanjang tahun 2019, kini saatnya
pasar e-wallet Indonesia kedatangan dua pesaing anyar. Dengan
menggandeng rekanan bank seperti Bank Central Asia (BCA), WeChat Pay dan AliPay resmi beroperasi di Indonesia
pada tahun ini.
Baca Juga: Aplikasi Kencan Online Keluaran Facebook Resmi Ditunda
Dua penyedia layanan dompet digital asal China
tersebut meramaikan pasar cashless Indonesia. Dengan menggandeng bank
besar seperti BCA, dipercaya akan hadir inovasi-inovasi yang dilakukan oleh
penyedia jasa e-wallet tersebut. Seperti dilansir Kompas.com BCA akan
berperan menyediakan Electronic Data Capture (EDC) untuk setiap layanan
pada dua kanal e-wallet asal negeri tirai bambu tersebut.
Dengan sistem EDC, kemudahan layanan
akan dirasakan konsumen dalam bertransaksi dan topup. Namun untuk memulai
operasi secara penuh di pasar Indonesia, WeChat
Pay dan AliPay
harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Salah
satu persyaratannya adalah dana floating yang ditempatkan pada Bank Umum
Kegiatan Usaha harus ditempatkan pada Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 70
persen. Oleh karena itu, proses penyelesaian (settlement) transaksi
keuangan di Tanah Air harus dilakukan lewat bank seperti BCA.
Sebagai penyedia jasa e-wallet terbesar
di Tanah Air, GoPay dan Dana telah menyiapkan berbagai strategi untuk
menghadapi gempuran pesaing dari negeri China tersebut. GoPay akan menerapkan
strategi perluasan aksesibilitas transaksi cashless di Nusantara.
Caranya dengan terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mempermudah
masyarakat bertransaksi non-tunai. Sedangkan Dana akan lebih mengutamakan pada
penyediaan layanan bagi user dalam negeri, karena bagi Dana kehadiran
kedua penyedia layanan non-tunai tersebut memiliki fokus pada penyediaan jasa
untuk turis asing.
Dengan hadirnya dua pemain baru tersebut,
diharapkan persaingan antara penyedia layanan akan membuka inovasi-inovasi yang
lebih kreatif lagi bagi keuntungan dan kemudahan pengguna jasa. Bagaimana, di
tahun ini apakah Anda akan lebih berfokus pada cashless? (ADR)