Copywriting – Pandemi di Indonesia mulai memasuki fase gelombang ke 3. Bagi para pegiat Digital Marketing Properti Indonesia, copywriting dengan gaya baru harus segera disiapkan.
Copywriting adalah seni menjual lewat kata-kata. Tidak hanya soal menyusun kata menjadi kalimat, copywriting juga harus mampu memikat minat beli calon konsumen.
Oleh karena itu, copywriting yang baik juga harus mengikuti kondisi yang sedang terjadi di tengah masyarakat.
Apalagi di tengah situasi pandemi, copywriting harus disesuaikan mood calon konsumen. Jangan sampai copywriting Anda dianggap tidak peka.
Nata Connexindo Digital Marketing Properti Indonesia akan membagikan tips menulis copywriting di tengah pandemi covid-19. Simak selengkapnya di sini.
Menulis Copywriting di Tengah Pandemi Covid 19, 2022
Jadilah Lebih Sensitif
COVID-19 telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia dalam skala global. Anda tidak ingin konsumen Anda menganggap bahwa bisnis yang Anda jalankan tidak peka terhadap permasalahan yang ditimbulkan COVID-19 bagi mereka.
Oleh karena itu, Anda harus membuat pesan-pesan yang lebih sensitif terhadap perubahan dan permasalahan yang diakibatkan oleh COVID-19 ini.
Misalnya, menggunakan gaya bahasa catchy dan kekinian untuk menulis copywriting di media sosial memang terbukti menguntungkan.
Tapi, dalam situasi pandemi Anda harus berhati-hati agar tidak terlalu menonjolkan kesan yang apatis terhadap situasi.
Gunakan Bahasa yang lebih empatis untuk menunjukan rasa kepedulian kepada konsumen Anda di media sosial.
Menjadi serius tidak berarti menjadi muram
Dengan menunjukan aspek empati dalam copywriting, tidak berarti tulisan menjadi lebih sedih dan muram.
Anda dapat menyoroti hal-hal positif dan menghindari copywriting yang cenderung provokatif atau menakut-nakuti.
Tonjolkan sisi positif dari brand, dan tunjukan rasa optimis kepada konsumen untuk selalu semangat dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
Buat daftar kata-kata negatif yang harus Anda hindari
Pandemi pasti membawa masalah pada sebagian besar konsumen setia Anda. Beberapa konsumen mungkin akan terganggu kesehatannya, sedangkan beberapa lagi terganggu kondisi ekonominya.
Untuk itu, buatlah daftar kata-kata yang mungkin akan menyinggung mereka dan menggantinya dengan kata-kata yang positif.
Kata-kata seperti “tersedak” seperti dalam “Anda akan tersedak jika mendengar kesempatan ini” atau “killer” seperti dalam “killer deal” mungkin dapat menyinggung perasaan sebagian dari konsumen Anda. Oleh karena itu buatlah kata-kata negatif untuk Anda hindari.
Ambil posisi sebagai pendukung
Situasi pandemi Covid 19 membuat banyak bisnis terpaksa berhenti. Tapi jika Anda memiliki bisnis yang tetap berjalan ditengah kondisi pandemi ini Anda harus memposisikan diri bukan untuk meningkatkan penjualan, melainkan memberi support.
Sebagai contoh, jika Anda memiliki jasa pengiriman barang maka jangan gunakan kalimat “Ambil kesempatan langka Gratis Ongkir kirim barang” atau “kirim barang pasti lebih cepat dari yang lainnya”
Di tengah pandemi, lebih baik gunakan kalimat “Kami selalu siap membantu Anda untuk tetap aman di Rumah, kirim barang Gratis!” atau “Percayakan pengiriman pada Kami, Anda di rumah saja dan tetap sehat”
Modifikasi Call to Action atau CTA Anda
Langkah terakhir yang harus dipastikan adalah bahasa yang digunakan pada call to action.
Saatnya anda memodifikasi call to action di tengah pandemi COVID-19. Hindari call to action dengan penekanan pada urgensi seperti “daftar sekarang sebelum terlambat” atau “jangan lewatkan kesempatan ini”
CTA tersebut akan memberikan kesan bahwa Anda tidak sensitif terhadap kesulitan yang ditimbulkan oleh pandemi. Untuk itu, gunakan kalimat call to action yang menekankan pada keselamatan audien di tengah.
Sebagai contoh Anda dapat menggunakan CTA “daftar aja dari rumah” atau “pesan sekarang, tunggu di rumah”. Sudahkah Anda menggunakan copywriting yang tepat? (ADR)