Pertimbangan Konsumen Properti – Setiap konsumen memiliki titik perhatiannya masing-masing. Namun secara umum, titik perhatian konsumen dapat dikelompokan ke dalam berbagai kategori. Nah, kategori ini akan jadi titik tolak proses penjualan selanjutnya.
Dalam industri properti, konsumen properti memiliki pertimbangan yang biasanya akan menjadi titik perhatian strategi pemasaran. Salah satu sektor properti yang paling penting adalah sektor rumah dan hunian.
Rumah menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan. Namun, perjalanan mencari dan membeli rumah tidak selamanya mulus. Seorang konsumen biasanya menghabiskan waktu sekitar 9 hingga 12 bulan sebelum menentukan pilihan pada sebuah rumah.
Waktu yang cukup lama tersebut tidak terlepas dari fakta banyaknya hambatan yang ditemui oleh konsumen. Berdasarkan survei yang dilakukan Rumah.com bertajuk Consumer Sentiment Study H2 2020 menemukan, ada beberapa hambatan yang ditemui konsumen dalam membeli rumah.
Apa saja yang menjadi hambatan dan pertimbangan konsumen dalam menentukan pilihan pada sebuah rumah atau hunian? Simak selengkapnya di sini.
Pertimbangan Konsumen Properti dalam Membeli Rumah
Pertimbangan Down Payment atau Uang Muka
Salah satu perhatian dan kendala yang dihadapi oleh konsumen properti adalah uang muka. 51 persen pencari rumah, ketidakmampuan membayar uang muka adalah hambatan yang paling berat. Hal ini menjadi titik perhatian sebagian besar konsumen pembeli rumah pertama.
Pengembang properti yang ingin meraih konsumen tipe ini dapat memberikan beragam kemudahan pembayaran uang muka baik melalui cicilan atau promo lainnya. Kemudahan tersebut akan menarik minat konsumen properti terutama pembeli rumah pertama.
Pertimbangan Bunga KPR
Tidak hanya soal uang muka atau down payment, Ada 90 persen pencari rumah menginginkan pemerintah untuk menurunkan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) agar cicilan bulanan bisa lebih ringan.
Bunga yang terlampau tinggi akan memberikan beban finansial yang cukup besar. Oleh karena itu, penurunan bunga KPR terutama di tengah insentif penurunan bunga perbankan dapat jadi salah satu materi promosi utama yang dikomunikasikan oleh Pengembang Properti.
Pergeseran Lokasi dari Pusat Kota ke Pinggiran Kota
Tidak seperti konsumen sebelum era pandemi, konsumen properti pada hari ini lebih memfavoritkan lokasi yang berada di pinggiran kota besar. Ada 85 persen konsumen properti yang menyatakan mencari rumah di lokasi kota penyangga seperti Tangerang, Bekasi, Depok, dan Bogor.
Pertimbangan utama konsumen ini adalah harga properti dan rumah di kota penyangga dianggap jauh lebih murah dibandingkan dengan di pusat kota. Selain itu, kebiasaan work from home yang fleksibel juga mendorong tren pergeseran lokasi rumah ini.
Keberadaan Fasilitas Pendukung
Selanjutnya, pertimbangan utama konsumen properti terutama pembeli rumah pertama adalah keberadaan fasilitas pendukung di sekitar rumah. 47 persen responden menginginkan hunian yang memiliki kedekatan dengan fasilitas transportasi umum dan 47 persen responden ingin rumah yang memiliki waktu tempuh 5 hingga 10 menit menuju sarana transportasi umum.
Selain itu, beberapa fasilitas yang menjadi perhatian adalah sekolah, pusat perbelanjaan, rumah ibadah, dan keamanan di dalam kawasan perumahan. Oleh karena itu, Pengembang Properti dapat menonjolkan beragam fasilitas yang ada pada produk propertinya.
Beberapa pertimbangan konsumen properti di atas dapat menjadi acuan para pemasar properti, terutama mereka yang ahli pemasaran digital properti , untuk menyusun konten pemasaran dan strateginya. (ADR)